Created by
Muhammad Al Roshady Said
Muhammad Al Roshady Said
3 0 6 0 1 2 0 1 2 8 0
sebelum memasuki inti pembahasan saya terlebih dahulu memberi beberapa pengantar diawal-awal bagian 1 dan 2 agar keseluruhan ini Artikel dapat diserap pembaca dengan lebih maksimal
Bagian 1
Teknologi dan Al-Qur'an ?
TEKNOLOGI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai kemampuan
teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu pengetahuan yang berdasarkan proses
teknis. Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfatkan
alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Kalau demikian, mesin – mesin
atau alat canggih yang digunakan. Bukan itu yang di maksud dengan teknologi,
walaupun secara umum orang sering mengasosiasikan alat – alat canggih sebagai
teknologi. Mesin – mesin telah digunakan manusia sejak abad yang lalu, namun
abad tersebut belum dinamai era teknologi
Menelusuri
pandangan Al-Qur’an tentang teknologi, mengundang kita menengok kepada sekian banyak
ayat Al-Qur’an yang menjelaskan alam raya. Menurut para Ulama terdapat sekitar
750 ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya, dan
memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. Secara tegas dan
berulang – ulang, Al-Qur’an menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan
ditundukkan Allah untuk manusia. Dia telah menundukkan untuk kamu apa yang ada
dilangit dan apa yang ada di bumi semuanya ( sebagai anugrah ) dari-Nya ( Q.S.
Al-Jatsiyah [45]:13 ). Adanya potensi dan tersedianya lahan yang diciptakan
Allah, serta ketidakmampuan alam raya untuk membangkang perintah-Nya,
kesemuanya mengantarkan manusia berpotensi untuk memanfaatkan yang ditundukkan
Tuhan itu. Keberhasilan memanfaatkan alam itulah buah teknologi
Al-Qur’an
memuji sekelompok manusia yang dinamainya Ulul Albab. Ciri mereka antara lain
dilukiskan oleh Q.S. Al-Imran [3]: 190-195. Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda Ulil
Albab. Yaitu mereka yang berdzikir ( mengingat ) Allah sambil berdiri, atau
duduk, atau berbaring dan mereka yang berfikir tentang khaleq ( kejadian )
langit dan bumi
Dalam
ayat diatas tergambar dua ciri pokok, yaitu Tafakur dan Dzikir. Kemudian
keduanya menghasilkan “ Natijah”. Natijah yang dimaksud bukan sekedar ide-ide
yang tersusun dalam benak, tetapi juga melampauinya sampai pada pengamalan dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Muhammad Quthub dan kitabnya “
Manhaj Attarbiyah Al-Islamiyah” mengomentari ayat Al-Imran diatas sebagai
berikut : “ Ayat –ayat tersebut menggambarkan secara sempurna metoda penalaran
dan pengamatan Islami terhadap alam,.. Ayat-ayat itu mengarahkan akal manusia
kepada fungsi pertamanya diantara sekian banyak fungsinya, yakni mempelajari
ayat-ayat Tuhan yang tersaji dialam raya ini. Ayat-ayat tersebut bermula dengan
tafakkur dan berakhir dengan amal.
Bagian 2
Memaknai Apa Itu Waktu ?
Waktu atau Masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat
ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini,
skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa
merupakan durasi berlangsungnya
suatu kejadian.
Memang benar ,karena dari
beberapa sumber buku yang dapat saya baca, saya pun menilai kita sebagai
manusia masih dangkal dalam menafsirkan apa itu waktu.
Sebagai contoh adalah
kajian masalah “relativitas waktu” dimana ini adalah fakta yang terbukti secara
ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein
di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui
bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah
tergantung keadaannya.
Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara
terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa
waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.tapi untuk lebih detailnya Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu
mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
Namun dalam Al-Qur’an
Sebenarnya sudah ada informasi yang sedikit menyinggung masalah waktu yang
bersifat relatif , Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab
itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya.
Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut
perhitunganmu." (Al Qur'an,
22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit
ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat
disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang
manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yanglama:
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya
kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau
setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah
berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu
sesungguhnya mengetahui'."
(Al Qur'an, 23:122-114)
Waktu/massa memang masih mengandung banyak misteri
tentangnya yang masih belum dapat
terjangkau oleh logika berfikir manusia , Tapi disini saya cuman akan mengangkat tentang
waktu yang masih biasa kita sama-sama cermati secara mendalam dan Insyallah
semoga dapat kita ambil hikmah di dalamnya.
Bahwasannya
Dalam suatu paradigma umum masyarakat waktu di maknai sebagai suatu Kesempatan Kita
untuk berbuat sesuatu ,memfikirakan sesuatu , dan memanfaatkan waktu tersebut , terlepas dari baik dan tidaknya kita kita memanfaatkan waktu , waktu tidak akan
pernah berhenti berputar melainkan akan terus mengalir sejalan dengan kita
beraktifitas sehari-hari.
Banyak dari presepsi mengatakan bahwa Waktu adalah segalanya , Waktu adalah
Uang , waktu adalah kebahagyaan sesuatu
yang sangat berharga karena memang waktu memberikan kita kesempatan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan.
Dari
Kutipan ayat yang telah saya tampilkan diatas, sudah dapat kita satukan pikiran
bahwa maha dasyatnya Allah yang Telah menciptakan waktu agar kita dapat
mengambil hikmah kebesarannya
Bagian 3
Betapa pentingnya Waktu ?
Betapa Pentingnya Waktu(massa) Sehingga Allah Berfirman Dalam Dalam Surah Al-‘Ashr ayat 1-3 Yang Bebunyi :
Artinya :
1.
Demi masa.
2. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat
kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk
kesabaran.
Surah Ini yang Menjadi tiang
Utama Penopang makna dari Tulisan Saya Kali ini.
Dimana Secara Garis besar Allah berpesan bahwa Hari-hari yang kita Lalui, detik demi detik yang kita jalanai adalah Sebuah kerugian . Kecuali Bagi Mereka yang Benar-benar Memanfaatkan Waktu yang dimilikinnya untuk Bebuat kebaikan(Beramal saleh) , Saling mengingatkan kepada kebenaran , dan bersabar. Sehingga darinya seorang manusia haruslah memanfa'atkan 5 perkara sebelum 5 perkara. Adapun ke-5 perkara tersebut adalah Sehat sebelum sakit, Muda sebelum Tua, Kaya sebelum miskin, Lapang sebelum sempit dan Hidup sebelum mati
Dimana Secara Garis besar Allah berpesan bahwa Hari-hari yang kita Lalui, detik demi detik yang kita jalanai adalah Sebuah kerugian . Kecuali Bagi Mereka yang Benar-benar Memanfaatkan Waktu yang dimilikinnya untuk Bebuat kebaikan(Beramal saleh) , Saling mengingatkan kepada kebenaran , dan bersabar. Sehingga darinya seorang manusia haruslah memanfa'atkan 5 perkara sebelum 5 perkara. Adapun ke-5 perkara tersebut adalah Sehat sebelum sakit, Muda sebelum Tua, Kaya sebelum miskin, Lapang sebelum sempit dan Hidup sebelum mati
Sudah sangat jelas bagaimana
Allah memaparkan bagaimana berharganya
waktu tersebut, dimana setiap detiknya tidak akan pernah kembali terulang , tentunya
akan sangat merugi jika kita melewatkannya tanpa sesuatu yang Produktif,
Bagian 4
Menghargai Waktu
Jadi, Dari semua Pengantar yang
Telah saya sampaikan sebelumnya tentang “waktu/masa”, selayaknya para pembaca
sekalian telah meresapi lebih dalam tentang makna dan bagaimana paradigma seorang
Muslim yang seharusnya dalam melihat waktu/masa dalam Kesehariannya .
Pada Titik ini kita telah
mengetahui tentang betapa pentingnya waktu , sehingga berangkat dari titik ini timbulah usaha Kita sebagai
manusia untuk Memanfaatkan waktu .
Memanfaatkan Waktu seorang Muslim
tentunya masih berkaitan dengan tujuan-tujuan(hikmah) yang telah kita ambil
dari surah Al-‘Ashr ayat 1-3 dan 5 perkara tadi . Bagaimana kita mencapai Tujuan-tujuan
tersebut, tentunya adalah dengan mempunyai
“management waktu” yang Baik dan diterapkan dalam
keseharian kita . Karena segala sesuatu di dunia ini untuk dapat mencapai
keberhasilan sangat mutlak diperlukan sikap management waktu yang hebat.
Sehingga dengan Maagement waktu yang hebat ini Aktifiitas kita mudah di kontrol,
menjaikan kita dapat memanfaatkan waktu lebih maksimal dan Insyallah lebih Produktif .
Bagian 5
Teknologi Pengingat Waktu
Teknolgi sejatinya diciptakan untuk mempermudah manusia di
segala lini aspek keseharian mereka. Di era
yang moderen saat ini dimana teknologi tumbuh dengan pesatnya, kita akan sangat
mudah menemukan mereka sebagai penopang kehidupan kita.
Erat kaitannya dengan kebutuhan manusia untuk bisa mengatur waktu ,maka Teknologi di bidang ini pun bermunculan satu-persatu . yang selanjutnya , dari teknologi-teknologi ini saya akan membahas 1 teknologi yang sebetulnya kita sudah sangat tergantung Olehnya , Yakni
Teknologi
Jam
Sudah sangat familiar bahawa jam
adalah penemuan teknologi agar dapat mengetahui posisi waktu dalam satu hari.
Sebuah hasil karya peradaban manusia yang bertujuan agar kita dapat memanage
waktu kita agar lebih ter jadwal.
Pernahkah
terbayang oleh pembaca sekalian, bagaimana orang-orang zaman dahulu mengetahui
waktu? Penunjuk waktu/ teknologi jam mengalami perkembangan dari masa ke masa,
dari awal ditemukan hingga kini. Tahukah kamu? Kata jam telah digunakan pada
abad ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu, yang berasal dari bahasa latin yaitu
'clocca'.
Menurut catatan sejarah, sundial
atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini dibuat
oleh seorang ahli Astronomi muslim
bernama Ibnu al-Shatir sekitar 3.500 tahun sebelum Masehi. Jam ini menunjukan
waktu berdasarkan letak matahari, dengan cara memanfaatkan bayangan yang
menimpa permukaan datar. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari dengan 12
jam, pada musim dingin waktu pendek, sedangkan pada musim panas waktu lebih
panjang.
Sekitar 5.000-6.000 tahun yang lalu, orang Mesir mengukur
waktu dan membuat kalender dengan menggunakan obelisk. Pada tahun 1400 SM orang
Mesir juga menggunakan jam air yang diberi nama Clepsydra. Jam air paling
canggih pertama kali ditemukan di zaman kejayaan Islam yang dibuat oleh
Al-Jaziri pada tahun 1136-1206 yang berbentuk
gajah dan bisa menghasilkan suara ditiap jam. Jam astronomi terbesar yang
dibuat Al-Jazari disebut Castle Clock, yang dianggap menjadi analog komputer
terprogram pertama.
Di dunia Islam, Al-Jazari memang bukan satu-satunya ilmuwan
yang menciptakan jam. Banyak ilmuan lain yang juga tercatat telah menemukan
beberapa jenis jam. Namun, penemuan jam air yang paling terkenal adalah yang
dilakukan oleh Al-Jazari. Sedangkan jam pasir muncul sekitar 1400 Sebelum
Masehi, berdasarkan peninggalan yang ditemukan di kuburan Amenhoterp I, berupa
bejana kecil berisi air yang memiliki lubang di bagian bawahnya yang berfungsi
meneteskan air.
Masyarakat Eropa baru mengenal jam yang dikendalikan
pemberat pada tahun 1300. Lonceng yang berdentang setiap jam, pertama kali
ditampilkan oleh lonceng kota Milan tahun 1335 dan lonceng di Katedral
Salisbury, London pada tahun 1386. Sedangkan jam yang dikendalikan pegas baru
dikuasai peradaban Barat tahun 1430. Masyarakat Inggris mulai membuat arloji
pada tahun 1580. Dan sekitar tahun 1525 Peter Henlein, tukang kunci dari
Nurnberg, Jerman memperkenalkan jam rumahan dengan diameter10-12,5 cm dan
ketebalan7,5 cm.
Akhir abad ke-16, lonceng mulai dibuat tegak dan di awal
abad ke-17 mesinnya mulai diberi pembungkus dari kuningan, diperkaya dengan
penutup kaca dan jarum penunjuk menit. Tidak hanya itu, mulai tahun 1656
diperkenalkan pula lonceng dengan pemberat dan pendulum bertali pendek yang
dibungkus dalam kotak kayu dan bisa digantung didinding.
Pada tahun 1929 mulai diterapkan kristal quartz pada alat
pengukur waktu/jam. Jam digital/elektrik pertama kali dibuat oleh perusahaan
The Hamilton Watch Co of Lancaster, Pennsylvania sekitar tahun 1950. Setelah
itu, mulailah bermunculan beberapa merk dan model jam tangan hingga saat ini.
Dari sejarah ditemukannya inilah kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa dalam perjalananya sampai sekarang teknlogi pengingat waktu (Jam) terus
mengalami perubahan konsep dan desain namun tetap pada suatu tujuan yakni untuk
memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Agar kegiatan kita baik itu duniawi
sesama manusia dan peribadatan kepada Allah dapat tercapai dengan semaksimal
mungkin, hal ini sejalan dengan surah Al-ashr ayat 1-3 yang telah saya
sampaikan sebelumnya . Pada Akhirnya Penemuan teknologi ini adalah berimbas dari
Firman Allah Dalam Surah Al-ashr tentang
masa/Waktu .
The End
================================================================================
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar