Sabtu, 30 November 2013

Al-Qur'an Dan Sains : Kajian Teknologi pengingat Waktu serta hubunganya dengan Surah Al-'ashr Ayat 1-3


Created by
Muhammad Al Roshady Said
3 0 6 0 1 2 0 1 2 8 0

        Artikel berikut ini adalah tentang bagaimana Al-quran dan kehidupan dimana saya mengkhususkan pada pembahasan Kali ini mengambil judul  Teknologi pengingat waktu serta hubungannya dengan surah Al-ashr Ayat 1-3.
       sebelum memasuki inti pembahasan saya terlebih dahulu memberi beberapa pengantar diawal-awal bagian 1 dan 2 agar keseluruhan ini Artikel dapat diserap pembaca dengan lebih maksimal


Bagian 1
Teknologi dan Al-Qur'an ?

         TEKNOLOGI Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu pengetahuan yang berdasarkan proses teknis. Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Kalau demikian, mesin – mesin atau alat canggih yang digunakan. Bukan itu yang di maksud dengan teknologi, walaupun secara umum orang sering mengasosiasikan alat – alat canggih sebagai teknologi. Mesin – mesin telah digunakan manusia sejak abad yang lalu, namun abad tersebut belum dinamai era teknologi


          Menelusuri pandangan Al-Qur’an tentang teknologi, mengundang kita menengok kepada sekian banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan alam raya. Menurut para Ulama terdapat sekitar 750 ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya, dan memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. Secara tegas dan berulang – ulang, Al-Qur’an menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia. Dia telah menundukkan untuk kamu apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi semuanya ( sebagai anugrah ) dari-Nya ( Q.S. Al-Jatsiyah [45]:13 ). Adanya potensi dan tersedianya lahan yang diciptakan Allah, serta ketidakmampuan alam raya untuk membangkang perintah-Nya, kesemuanya mengantarkan manusia berpotensi untuk memanfaatkan yang ditundukkan Tuhan itu. Keberhasilan memanfaatkan alam itulah buah teknologi

           Al-Qur’an memuji sekelompok manusia yang dinamainya Ulul Albab. Ciri mereka antara lain dilukiskan oleh Q.S. Al-Imran [3]: 190-195. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda Ulil Albab. Yaitu mereka yang berdzikir ( mengingat ) Allah sambil berdiri, atau duduk, atau berbaring dan mereka yang berfikir tentang khaleq ( kejadian ) langit dan bumi

            Dalam ayat diatas tergambar dua ciri pokok, yaitu Tafakur dan Dzikir. Kemudian keduanya menghasilkan “ Natijah”. Natijah yang dimaksud bukan sekedar ide-ide yang tersusun dalam benak, tetapi juga melampauinya sampai pada pengamalan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Muhammad Quthub dan kitabnya “ Manhaj Attarbiyah Al-Islamiyah” mengomentari ayat Al-Imran diatas sebagai berikut : “ Ayat –ayat tersebut menggambarkan secara sempurna metoda penalaran dan pengamatan Islami terhadap alam,.. Ayat-ayat itu mengarahkan akal manusia kepada fungsi pertamanya diantara sekian banyak fungsinya, yakni mempelajari ayat-ayat Tuhan yang tersaji dialam raya ini. Ayat-ayat tersebut bermula dengan tafakkur dan berakhir dengan amal.


           Pengetahuan tentang hal terakhir ini mengantar ilmuan kepada rahasia – rahasia alam, dan pada gilirannya mengantarkan pada penciptaan teknologi yang menghsilkan kemudahan dan manfaat bagi manusia. Disini kita menoleh kepada teknologi dan hasil-hasil yang telah dipersembahkannya. Kalaulah untuk mudahnya kita jadikan alat atau mesin sebagai gambaran kongkrit tentag teknologi. Mesin- mesin dari hari ke hari semakin canggih. Mesin-mesin tersebut dengan bantuan manusia bergabung satu dengan lainnya. Sehingga ia semakin kompleks, ia tidak bisa lagi dikendalikan oleh seorang, namun ia dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan banyak orang. Dalam tahap ini, mesin telah menjadi semacam “seteru” manusia atau hewan yang harus disiasati agar ia mau mengikuti kehendak manusia.



Bagian 2
Memaknai Apa Itu Waktu ?

        Waktu atau Masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan durasi berlangsungnya suatu kejadian.

      Memang benar ,karena dari beberapa sumber buku yang dapat saya baca, saya pun menilai kita sebagai manusia masih dangkal dalam menafsirkan apa itu waktu. 
Sebagai contoh adalah kajian masalah “relativitas waktu” dimana ini adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. 
Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.tapi untuk lebih detailnya  Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

      Namun dalam Al-Qur’an Sebenarnya sudah ada informasi yang sedikit menyinggung masalah waktu yang bersifat relatif , Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yanglama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)

  
         Waktu/massa  memang masih mengandung banyak misteri tentangnya  yang masih belum dapat terjangkau oleh logika berfikir manusia ,  Tapi disini saya cuman akan mengangkat tentang waktu yang masih biasa kita sama-sama cermati secara mendalam dan Insyallah semoga dapat kita ambil hikmah di dalamnya.

Bahwasannya Dalam suatu paradigma  umum masyarakat  waktu di maknai sebagai suatu Kesempatan Kita untuk berbuat sesuatu ,memfikirakan sesuatu , dan memanfaatkan waktu tersebut  , terlepas dari baik dan tidaknya kita  kita memanfaatkan waktu , waktu tidak akan pernah berhenti berputar melainkan akan terus mengalir sejalan dengan kita beraktifitas sehari-hari.

Banyak dari presepsi mengatakan bahwa Waktu adalah segalanya , Waktu adalah Uang , waktu adalah kebahagyaan  sesuatu yang sangat berharga karena memang waktu memberikan kita kesempatan  untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan.
            Dari Kutipan ayat yang telah saya tampilkan diatas, sudah dapat kita satukan pikiran bahwa maha dasyatnya Allah yang Telah menciptakan waktu agar kita dapat mengambil hikmah kebesarannya 

Bagian 3
Betapa pentingnya Waktu ?

      Betapa Pentingnya Waktu(massa) Sehingga Allah Berfirman Dalam  Dalam Surah Al-‘Ashr  ayat 1-3 Yang Bebunyi :

Artinya :
1.       Demi masa.
2.       Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.       Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.

                Surah Ini yang Menjadi tiang Utama Penopang makna dari Tulisan Saya Kali ini.
Dimana Secara Garis besar Allah berpesan  bahwa Hari-hari yang kita Lalui, detik demi detik yang kita jalanai adalah Sebuah kerugian .  Kecuali Bagi Mereka yang Benar-benar Memanfaatkan Waktu yang dimilikinnya untuk Bebuat kebaikan(Beramal saleh) , Saling mengingatkan kepada kebenaran , dan  bersabar.  Sehingga darinya  seorang manusia haruslah memanfa'atkan 5 perkara sebelum 5 perkara. Adapun ke-5 perkara tersebut adalah Sehat sebelum sakit, Muda sebelum Tua, Kaya sebelum miskin, Lapang sebelum sempit dan Hidup sebelum mati
                Sudah sangat jelas bagaimana Allah memaparkan  bagaimana berharganya waktu tersebut, dimana setiap detiknya tidak akan pernah kembali terulang , tentunya akan sangat merugi jika kita melewatkannya tanpa sesuatu yang Produktif,

Bagian 4
Menghargai Waktu

Jadi, Dari semua Pengantar yang Telah saya sampaikan sebelumnya tentang “waktu/masa”,  selayaknya para pembaca sekalian telah meresapi lebih dalam tentang makna dan bagaimana paradigma seorang Muslim yang seharusnya dalam melihat waktu/masa dalam Kesehariannya .

Pada Titik ini kita telah mengetahui tentang betapa pentingnya waktu , sehingga berangkat  dari titik ini timbulah usaha Kita sebagai manusia untuk Memanfaatkan waktu .
        
          Memanfaatkan Waktu seorang Muslim tentunya masih berkaitan dengan tujuan-tujuan(hikmah) yang telah kita ambil dari surah Al-‘Ashr   ayat 1-3 dan 5 perkara  tadi . Bagaimana kita mencapai Tujuan-tujuan tersebut, tentunya adalah  dengan mempunyai “management  waktu” yang Baik dan diterapkan dalam keseharian kita . Karena segala sesuatu di dunia ini untuk dapat mencapai keberhasilan sangat mutlak diperlukan sikap management waktu yang hebat. Sehingga dengan Maagement waktu yang hebat ini Aktifiitas kita mudah di kontrol, menjaikan kita dapat memanfaatkan waktu lebih maksimal dan   Insyallah lebih Produktif . 

Bagian 5
Teknologi Pengingat Waktu

        Teknolgi sejatinya diciptakan untuk mempermudah manusia di segala lini aspek keseharian mereka.  Di era yang moderen saat ini dimana teknologi tumbuh dengan pesatnya, kita akan sangat mudah menemukan mereka sebagai penopang kehidupan kita.

        Erat kaitannya dengan kebutuhan manusia untuk bisa mengatur  waktu ,maka Teknologi di bidang ini pun bermunculan satu-persatu . yang selanjutnya , dari teknologi-teknologi ini saya akan membahas 1 teknologi yang sebetulnya kita sudah sangat tergantung Olehnya  , Yakni

Teknologi Jam

                Sudah sangat familiar bahawa jam adalah penemuan teknologi agar dapat mengetahui posisi waktu dalam satu hari. Sebuah hasil karya peradaban manusia yang bertujuan agar kita dapat memanage waktu kita agar lebih ter jadwal.

                Pernahkah terbayang oleh pembaca sekalian,  bagaimana orang-orang zaman dahulu mengetahui waktu? Penunjuk waktu/ teknologi jam mengalami perkembangan dari masa ke masa, dari awal ditemukan hingga kini. Tahukah kamu? Kata jam telah digunakan pada abad ke-14 sekitar 700 tahun yang lalu, yang berasal dari bahasa latin yaitu 'clocca'.

Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini dibuat oleh  seorang ahli Astronomi muslim bernama Ibnu al-Shatir sekitar 3.500 tahun sebelum Masehi. Jam ini menunjukan waktu berdasarkan letak matahari, dengan cara memanfaatkan bayangan yang menimpa permukaan datar. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari dengan 12 jam, pada musim dingin waktu pendek, sedangkan pada musim panas waktu lebih panjang.


Sekitar 5.000-6.000 tahun yang lalu, orang Mesir mengukur waktu dan membuat kalender dengan menggunakan obelisk. Pada tahun 1400 SM orang Mesir juga menggunakan jam air yang diberi nama Clepsydra. Jam air paling canggih pertama kali ditemukan di zaman kejayaan Islam yang dibuat oleh Al-Jaziri  pada tahun 1136-1206 yang berbentuk gajah dan bisa menghasilkan suara ditiap jam. Jam astronomi terbesar yang dibuat Al-Jazari disebut Castle Clock, yang dianggap menjadi analog komputer terprogram pertama.

Di dunia Islam, Al-Jazari memang bukan satu-satunya ilmuwan yang menciptakan jam. Banyak ilmuan lain yang juga tercatat telah menemukan beberapa jenis jam. Namun, penemuan jam air yang paling terkenal adalah yang dilakukan oleh Al-Jazari. Sedangkan jam pasir muncul sekitar 1400 Sebelum Masehi, berdasarkan peninggalan yang ditemukan di kuburan Amenhoterp I, berupa bejana kecil berisi air yang memiliki lubang di bagian bawahnya yang berfungsi meneteskan air.

Masyarakat Eropa baru mengenal jam yang dikendalikan pemberat pada tahun 1300. Lonceng yang berdentang setiap jam, pertama kali ditampilkan oleh lonceng kota Milan tahun 1335 dan lonceng di Katedral Salisbury, London pada tahun 1386. Sedangkan jam yang dikendalikan pegas baru dikuasai peradaban Barat tahun 1430. Masyarakat Inggris mulai membuat arloji pada tahun 1580. Dan sekitar tahun 1525 Peter Henlein, tukang kunci dari Nurnberg, Jerman memperkenalkan jam rumahan dengan diameter10-12,5 cm dan ketebalan7,5 cm.

Akhir abad ke-16, lonceng mulai dibuat tegak dan di awal abad ke-17 mesinnya mulai diberi pembungkus dari kuningan, diperkaya dengan penutup kaca dan jarum penunjuk menit. Tidak hanya itu, mulai tahun 1656 diperkenalkan pula lonceng dengan pemberat dan pendulum bertali pendek yang dibungkus dalam kotak kayu dan bisa digantung didinding.
Pada tahun 1929 mulai diterapkan kristal quartz pada alat pengukur waktu/jam. Jam digital/elektrik pertama kali dibuat oleh perusahaan The Hamilton Watch Co of Lancaster, Pennsylvania sekitar tahun 1950. Setelah itu,­­ mulailah bermunculan beberapa merk dan model jam tangan hingga saat ini.
Dari sejarah ditemukannya inilah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam perjalananya sampai sekarang teknlogi pengingat waktu (Jam) terus mengalami perubahan konsep dan desain namun tetap pada suatu tujuan yakni untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Agar kegiatan kita baik itu duniawi sesama manusia dan peribadatan kepada Allah dapat tercapai dengan semaksimal mungkin, hal ini sejalan dengan surah Al-ashr ayat 1-3 yang telah saya sampaikan sebelumnya . Pada Akhirnya Penemuan teknologi ini adalah berimbas   dari Firman Allah Dalam Surah  Al-ashr tentang masa/Waktu . 


The End
================================================================================

Daftar pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar